Hasil Autopsi Bocah di Bima: Diperkosa, Pingsan lalu Digantung di Jemuran
Kota Bima - Polres Bima Kota telah mendapatkan hasil autopsi penyebab kematian bocah perempuan yang ditemukan tewas tergantung di tali jemuran di Bima, Nusa Tenggara Barat. Hasil autopsi menyebutkan bahwa korban mengalami pemerkosaan hingga pingsan lalu digantung di jemuran.
"Hasil autopsi sudah keluar, korban mengalami pemerkosaan dan pingsan, kata Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo dalam keterangan kepada detikcom, Senin (18/5/2020).
Setelah diperkosa, korban jatuh pingsan. Dalam keadaan pingsan ini, pelaku lalu menggantung korban di jemuran hingga tewas.
"Korban dalam keadaan pingsan digantung dengan menggunakan seutas kain di tali jemuran," tuturnya.
Hasil autopsi ini menguatkan analisis Polres Bima Kota yang sebelumnya menduga bahwa korban meninggal karena dibunuh. Sebelumnya, AKBP Haryo menyampaikan bahwa terdapat bekas kekerasan yang mengindikasikan kematian tidak wajar pada korban, yang berusia 10 tahun.
Di sisi lain, polisi menemukan kejanggalan dalam penemuan mayat yang awalnya dikira gantung diri. Namun, setelah dilakukan olah TKP, polisi menduga kuat korban tewas dibunuh.
"Karena posisi kaki korban menekuk. Kalau orang bunuh diri kan kakinya nggak napak, kalau ini menekun dan sebetulnya kalau berdiri itu bisa," tutur Haryo Tejo, Sabtu (16/5).
Polisi juga menduga korban diperkosa, setelah menemukan ada luka di bagian kemaluan korban. Korban ditemukan tewas tergantung di tali jemuran di depan rumah kosan di Bima, NTB, pada Kamis (14/5) lalu.
Polisi telah menangkap seorang terduga pelaku berinisial AT (37). AT adalah tetangga yang tinggal di kosan yang sama di mana korban dan orang tuanya tinggal.
"Hasil autopsi sudah keluar, korban mengalami pemerkosaan dan pingsan, kata Kapolres Bima Kota AKBP Haryo Tejo dalam keterangan kepada detikcom, Senin (18/5/2020).
Setelah diperkosa, korban jatuh pingsan. Dalam keadaan pingsan ini, pelaku lalu menggantung korban di jemuran hingga tewas.
"Korban dalam keadaan pingsan digantung dengan menggunakan seutas kain di tali jemuran," tuturnya.
Hasil autopsi ini menguatkan analisis Polres Bima Kota yang sebelumnya menduga bahwa korban meninggal karena dibunuh. Sebelumnya, AKBP Haryo menyampaikan bahwa terdapat bekas kekerasan yang mengindikasikan kematian tidak wajar pada korban, yang berusia 10 tahun.
Di sisi lain, polisi menemukan kejanggalan dalam penemuan mayat yang awalnya dikira gantung diri. Namun, setelah dilakukan olah TKP, polisi menduga kuat korban tewas dibunuh.
"Karena posisi kaki korban menekuk. Kalau orang bunuh diri kan kakinya nggak napak, kalau ini menekun dan sebetulnya kalau berdiri itu bisa," tutur Haryo Tejo, Sabtu (16/5).
Polisi juga menduga korban diperkosa, setelah menemukan ada luka di bagian kemaluan korban. Korban ditemukan tewas tergantung di tali jemuran di depan rumah kosan di Bima, NTB, pada Kamis (14/5) lalu.
Polisi telah menangkap seorang terduga pelaku berinisial AT (37). AT adalah tetangga yang tinggal di kosan yang sama di mana korban dan orang tuanya tinggal.