Dokter Viral Datangi Pos PSBB, Minta Maaf Atas Cekcok dengan Petugas
Padang - Dokter M John Abrahim mendatangi pos pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Padang-Pesisir Selatan (Pessel). Dia menyampaikan permintaan maaf kepada tugas atas cekcok yang terjadi beberapa waktu lalu.
"Saya dengan tulus mengungkapkan mohon maaf sebesar-besarnya atas komunikasi sudah terjadi," kata dr John dalam video yang diterima detikcom, Senin (18/5/2020).
dr John mendatangi pos PSBB Padang-Pessel pada Minggu (17/5) kemarin. Dia didampingi Dirut Semen Padang Hospital (SPH) Kolonel CKM (Purn) dr Farhaan Abdullah.
John menyesalkan terjadinya miskomunikasi hingga menyebabkan cekcok mulut. Dia mengatakan petugas pos PSBB maupun dirinya sama-sama sedang bertugas untuk menanggulangi pandemi Corona (COVID-19).
"Saya mohon maaf kepada kepolisian, kepada TNI, dan pihak-pihak yang berwenang dalam penanganan COVID-19. Kita bersatu, bersama-sama, saya sebagai tenaga kesehatan yang berada di garda depan, dan juga Bapak-bapak yang mengamankan COVID-19, mari kita berdoa semoga COVID-19 ini bisa cepat berakhir," ujar John.
Sementara itu, dr Farhaan mengatakan dirinya datang mendampingi karena dr John merupakan dokter tamu di SPH. Farhaan juga sebelumnya meminta persoalan ini tidak dibesarkan karena pangkal perkaranya hanya miskomunikasi.
"Karena dr M John Abrahim ini dokter tamu di Semen Padang Hospital. Saya sebagai seniornya menemani M John Abrahim karena kemarin terjadi miskomunikasi di sini. Artinya ada kata-kata yang bersangkutan menyinggung petugas yang bertugas di pos PSBB ini. Saya menemani dr John Abrahim untuk meminta maaf kepada petugas TNI-Polri dan Satpol PP yang bertugas di pos PSBB," ujar Farhaan.
Sebelumnya diberitakan, cekcok terjadi pada Rabu (13/5) sekitar pukul 14.35 WIB di pos batas Padang-Pessel, Jl Raya Bungus, simpang Sungai Pisang, Kelurahan Teluk Kabung Selatan, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang.
Disebutkan, awalnya dokter tersebut merasa dua anggota Satpol PP yang pertama kali menghentikan mobilnya bersikap seperti preman. Saat itu petugas hendak mengecek KTP karena hanya orang yang berdomisili di Padang yang bisa masuk ke Padang.
Diduga, John emosional kepada petugas karena tak diizinkan masuk ke wilayah Kota Padang. Diketahui, Sumatera Barat (Sumbar) memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penyebaran COVID-19.
Kasi Ops Korem 032 Wirabraja, Kolonel Sugiono, menceritakan awalnya mobil Mitsubishi Pajero bernopol BA-1649-BZ melintas dari arah Painan, Kabupaten Pessel, menuju Kota Padang dihentikan dua anggota Satpol PP untuk diperiksa KTP dan cek suhu badan. John yang mengemudikan mobil tersebut merasa sikap anggota Satpol PP tidak sopan.
"Mobil kendaraan Pajero yang dikendarakan oleh dr M John tersebut berhenti dan bilang ke kedua anggota Satpol PP Kota Padang tersebut 'kamu kurang sopan dan kayak preman' dan terjadi cekcok mulut," kata Kolonel Sugiono dalam keterangannya, Kamis (14/5).
"Saya dengan tulus mengungkapkan mohon maaf sebesar-besarnya atas komunikasi sudah terjadi," kata dr John dalam video yang diterima detikcom, Senin (18/5/2020).
dr John mendatangi pos PSBB Padang-Pessel pada Minggu (17/5) kemarin. Dia didampingi Dirut Semen Padang Hospital (SPH) Kolonel CKM (Purn) dr Farhaan Abdullah.
John menyesalkan terjadinya miskomunikasi hingga menyebabkan cekcok mulut. Dia mengatakan petugas pos PSBB maupun dirinya sama-sama sedang bertugas untuk menanggulangi pandemi Corona (COVID-19).
"Saya mohon maaf kepada kepolisian, kepada TNI, dan pihak-pihak yang berwenang dalam penanganan COVID-19. Kita bersatu, bersama-sama, saya sebagai tenaga kesehatan yang berada di garda depan, dan juga Bapak-bapak yang mengamankan COVID-19, mari kita berdoa semoga COVID-19 ini bisa cepat berakhir," ujar John.
Sementara itu, dr Farhaan mengatakan dirinya datang mendampingi karena dr John merupakan dokter tamu di SPH. Farhaan juga sebelumnya meminta persoalan ini tidak dibesarkan karena pangkal perkaranya hanya miskomunikasi.
"Karena dr M John Abrahim ini dokter tamu di Semen Padang Hospital. Saya sebagai seniornya menemani M John Abrahim karena kemarin terjadi miskomunikasi di sini. Artinya ada kata-kata yang bersangkutan menyinggung petugas yang bertugas di pos PSBB ini. Saya menemani dr John Abrahim untuk meminta maaf kepada petugas TNI-Polri dan Satpol PP yang bertugas di pos PSBB," ujar Farhaan.
Sebelumnya diberitakan, cekcok terjadi pada Rabu (13/5) sekitar pukul 14.35 WIB di pos batas Padang-Pessel, Jl Raya Bungus, simpang Sungai Pisang, Kelurahan Teluk Kabung Selatan, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang.
Disebutkan, awalnya dokter tersebut merasa dua anggota Satpol PP yang pertama kali menghentikan mobilnya bersikap seperti preman. Saat itu petugas hendak mengecek KTP karena hanya orang yang berdomisili di Padang yang bisa masuk ke Padang.
Diduga, John emosional kepada petugas karena tak diizinkan masuk ke wilayah Kota Padang. Diketahui, Sumatera Barat (Sumbar) memberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk menekan penyebaran COVID-19.
Kasi Ops Korem 032 Wirabraja, Kolonel Sugiono, menceritakan awalnya mobil Mitsubishi Pajero bernopol BA-1649-BZ melintas dari arah Painan, Kabupaten Pessel, menuju Kota Padang dihentikan dua anggota Satpol PP untuk diperiksa KTP dan cek suhu badan. John yang mengemudikan mobil tersebut merasa sikap anggota Satpol PP tidak sopan.
"Mobil kendaraan Pajero yang dikendarakan oleh dr M John tersebut berhenti dan bilang ke kedua anggota Satpol PP Kota Padang tersebut 'kamu kurang sopan dan kayak preman' dan terjadi cekcok mulut," kata Kolonel Sugiono dalam keterangannya, Kamis (14/5).