Nenek Sebatang Kara Dibunuh dan Dirampok di Karawang
Karawang - Seorang nenek sebatang kara ditemukan terbunuh secara tragis dalam rumahnya di Dusun Nyangkokot, RT 7 RW 4, Desa Wanasari, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang, Sabtu pagi (15/6/2018). Saat ditemukan, jasad nenek itu berlumuran darah dengan sejumlah luka menganga.
Korban bernama Awis Bin Inen (80). Mayat Awis pertama kali ditemukan oleh Sumini saat ia mengunjungi rumah korban untuk mengantar nasi uduk.
"Saya rutin mengirim sarapan. Tapi waktu saya masuk ke rumah, Mak Awis sudah tergeletak di lantai. Tubuhnya ditutupi kain seprai dengan darah yang tergenang di mana-mana," kata Sumini (43) kerabat korban kepada detikcom di TKP, Sabtu (15/6/2019).
Melihat kondisi Nenek Awis yang telah tewas, Sumini berteriak dan meminta bantuan kepada warga. Seorang perangkat desa bergegas melaporkan hal itu ke Mapolsek Telukjambe Barat.
Polisi menduga kuat ada motif perampokan dalam pembunuhan keji tersebut. Sebab, perhiasan korban ditemukan raib. Dalam olah TKP pagi itu, polisi juga menemukan dua dompet perhiasan milik korban sudah kosong.
"Korban dikenal punya perhiasan emas yang lumayan. Korban kerap menabung uang pemberian kerabat-kerabatnya untuk membeli perhiasan," kata Kapolsek Telukjambe Barat Iptu Hasanuddin Bahar kepada detikcom.
"Diduga kuat pelaku mengambil perhiasan korban," Hasanuddin menambahkan.
Ia memprediksi pembunuhan terjadi antara pukul 23.00 hingga 4.00 WIB. Sebab, saat mengecek TKP pada Sabtu pagi, Hasanuddin melihat darah yang tergenang di sekitar tubuh korban sudah menghitam dan dikerubuti semut. "Kalau darah sudah begitu artinya sudah lewat beberapa jam," kata dia.
Hasanuddin menuturkan, korban kemungkinan dihabisi dengan keji. Hasanuddin menemukan tiga luka menganga di tubuh korban. "Kita temukan dua luka di leher dan satu di ulu hati korban," ucap Hasanuddin.
Kemungkinan besar, kata dia, korban ditusuk menggunakan sebilah gunting. Sebab, kepolisian menemukan gunting di dekat mayat korban. "Diduga kuat korban ditusuk menggunakan gunting. Masih kami cek," katanya.
Korban bernama Awis Bin Inen (80). Mayat Awis pertama kali ditemukan oleh Sumini saat ia mengunjungi rumah korban untuk mengantar nasi uduk.
"Saya rutin mengirim sarapan. Tapi waktu saya masuk ke rumah, Mak Awis sudah tergeletak di lantai. Tubuhnya ditutupi kain seprai dengan darah yang tergenang di mana-mana," kata Sumini (43) kerabat korban kepada detikcom di TKP, Sabtu (15/6/2019).
Melihat kondisi Nenek Awis yang telah tewas, Sumini berteriak dan meminta bantuan kepada warga. Seorang perangkat desa bergegas melaporkan hal itu ke Mapolsek Telukjambe Barat.
Polisi menduga kuat ada motif perampokan dalam pembunuhan keji tersebut. Sebab, perhiasan korban ditemukan raib. Dalam olah TKP pagi itu, polisi juga menemukan dua dompet perhiasan milik korban sudah kosong.
"Korban dikenal punya perhiasan emas yang lumayan. Korban kerap menabung uang pemberian kerabat-kerabatnya untuk membeli perhiasan," kata Kapolsek Telukjambe Barat Iptu Hasanuddin Bahar kepada detikcom.
"Diduga kuat pelaku mengambil perhiasan korban," Hasanuddin menambahkan.
Ia memprediksi pembunuhan terjadi antara pukul 23.00 hingga 4.00 WIB. Sebab, saat mengecek TKP pada Sabtu pagi, Hasanuddin melihat darah yang tergenang di sekitar tubuh korban sudah menghitam dan dikerubuti semut. "Kalau darah sudah begitu artinya sudah lewat beberapa jam," kata dia.
Hasanuddin menuturkan, korban kemungkinan dihabisi dengan keji. Hasanuddin menemukan tiga luka menganga di tubuh korban. "Kita temukan dua luka di leher dan satu di ulu hati korban," ucap Hasanuddin.
Kemungkinan besar, kata dia, korban ditusuk menggunakan sebilah gunting. Sebab, kepolisian menemukan gunting di dekat mayat korban. "Diduga kuat korban ditusuk menggunakan gunting. Masih kami cek," katanya.