Polisi Tangkap Penyebar Hoaks Hilangnya Organ Tubuh Siswa SMP di Tasikmalaya
TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Satuan Reserse Kriminal Polres Tasikmalaya Kota menangkap seorang pria berinisial CCP (40), penyebar berita hoaks di media sosial Facebook terkait kematian siswa SMPN 6 di drainase sekolah.
Pelaku berasal dari Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Pria ini mengaku telah mengunggah informasi kronologi beberapa organ hilang saat penemuan mayat Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya, di gorong-gorong sekolahnya, Senin (27/1/2020) lalu.
Informasi hoaks ini sempat viral dan membuat masyarakat resah karena disebutkan bahwa jantung dan ginjal korban telah hilang diambil seseorang.
"Saya tulis ulang informasi itu dari seorang teman Facebook dan saya tak pernah tahu kejadian sebenarnya seperti apa. Saya pun tulis di rumah di akun Facebook saya, dan saya tak pernah ke lokasi kejadian melihatnya," jelas CCP (40) saat dimintai keterangan polisi di Ruang Unit Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, Kamis (6/2/2020) sore.
Semenjak statusnya yang dibuat pada hari yang sama penemuan mayat itu, lanjut pelaku, ia baru menyadari bahwa tulisan statusnya tersebut viral dan disebarkan lagi oleh teman di akunnya.
Informasi itu pun sempat membuat khawatir masyarakat.
Warga pun menanyakan kebenaran informasi dari pelaku di media sosial ke kepolisian dan kamar mayat RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Bahkan, masyarakat sempat meyakini kebenaran informasi pelaku di media sosial bahwa mayat Delis adalah korban penculikan. Organ jantung dan ginjalnya telah hilang diambil, lalu mayatnya dibuang di gorong-gorong sekolah.
"Saya kaget Pak, saya sadar sudah meresahkan masyarakat. Saya menyesal dan selama ini saya tak bisa tidur karena pikiran saya terganggu," tambah pelaku kepada wartawan.
Sementara itu, Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto membenarkan pihaknya telah menangkap seorang pria asal Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, yang diduga telah menyebarkan informasi hoaks dan meresahkan masyarakat.
Semenjak informasi itu menyebar, pihaknya sudah memberi penjelasan secara resmi bahwa kabar di Facebook terkait organ mayat Delis hilang itu sangat tidak benar.
"Saya tekankan waktu itu informasi di Facebook organ hilang mayat korban tidak benar. Kita juga akan tindak tegas secara hukum penyebarnya. Sekarang kita sudah dapatkan pria yang diduga pertama kali menyebarkannya. Kita proses hukum karena telah meresahkan masyarakat," ungkap Anom kepada wartawan di Mako Polres Tasikmalaya Kota, Kamis sore.
Kini, pelaku penyebar hoaks ini masih menjalani pemeriksaan intensif oleh petugas untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Selain beberapa bukti postingan pelaku di media sosial Facebook, pelaku pun telah mengakui perbuatannya.
Diberitakan sebelumnya, polisi akan mengejar para pelaku penyebar hoaks di media sosial yang menginformasikan bahwa organ hilang pada mayat Delis saat kali pertama ditemukan oleh polisi.
Soalnya, informasi tidak benar itu telah meresahkan masyarakat dan membuat khawatir para orangtua dengan kejadian tersebut.
Kasus ini bermula saat warga Cilembang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, digegerkan dengan temuan sesosok mayat perempuan tersembunyi di gorong-gorong depan gerbang sekolahnya di SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.
Tim Unit Identifikasi atau Inafis Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengevakuasi jenazah yang tersembunyi tersebut dengan cara membongkar tembok beton saluran drainase.
Mayat tersebut saat ditemukan masih berseragam lengkap pakaian pramuka dan berkerudung. Di samping jasadnya, ditemukan tas sekolah berisi identitas serta buku-buku sekolah.
Dalam buku-buku di tas berwarna pink dekat mayat tersebut tertera nama korban adalah Delis Sulistina, salah satu siswi Kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya.
Sampai hari ini, polisi masih menunggu hasil otopsi oleh Tim Forensik Polda Jawa Barat dan telah memeriksa 9 orang saksi untuk mengungkap misteri kematian siswi SMP di Tasikmalaya tersebut.
Pelaku berasal dari Kelurahan Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya.
Pria ini mengaku telah mengunggah informasi kronologi beberapa organ hilang saat penemuan mayat Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya, di gorong-gorong sekolahnya, Senin (27/1/2020) lalu.
Informasi hoaks ini sempat viral dan membuat masyarakat resah karena disebutkan bahwa jantung dan ginjal korban telah hilang diambil seseorang.
"Saya tulis ulang informasi itu dari seorang teman Facebook dan saya tak pernah tahu kejadian sebenarnya seperti apa. Saya pun tulis di rumah di akun Facebook saya, dan saya tak pernah ke lokasi kejadian melihatnya," jelas CCP (40) saat dimintai keterangan polisi di Ruang Unit Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota, Kamis (6/2/2020) sore.
Semenjak statusnya yang dibuat pada hari yang sama penemuan mayat itu, lanjut pelaku, ia baru menyadari bahwa tulisan statusnya tersebut viral dan disebarkan lagi oleh teman di akunnya.
Informasi itu pun sempat membuat khawatir masyarakat.
Warga pun menanyakan kebenaran informasi dari pelaku di media sosial ke kepolisian dan kamar mayat RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Bahkan, masyarakat sempat meyakini kebenaran informasi pelaku di media sosial bahwa mayat Delis adalah korban penculikan. Organ jantung dan ginjalnya telah hilang diambil, lalu mayatnya dibuang di gorong-gorong sekolah.
"Saya kaget Pak, saya sadar sudah meresahkan masyarakat. Saya menyesal dan selama ini saya tak bisa tidur karena pikiran saya terganggu," tambah pelaku kepada wartawan.
Sementara itu, Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto membenarkan pihaknya telah menangkap seorang pria asal Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, yang diduga telah menyebarkan informasi hoaks dan meresahkan masyarakat.
Semenjak informasi itu menyebar, pihaknya sudah memberi penjelasan secara resmi bahwa kabar di Facebook terkait organ mayat Delis hilang itu sangat tidak benar.
"Saya tekankan waktu itu informasi di Facebook organ hilang mayat korban tidak benar. Kita juga akan tindak tegas secara hukum penyebarnya. Sekarang kita sudah dapatkan pria yang diduga pertama kali menyebarkannya. Kita proses hukum karena telah meresahkan masyarakat," ungkap Anom kepada wartawan di Mako Polres Tasikmalaya Kota, Kamis sore.
Kini, pelaku penyebar hoaks ini masih menjalani pemeriksaan intensif oleh petugas untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Selain beberapa bukti postingan pelaku di media sosial Facebook, pelaku pun telah mengakui perbuatannya.
Diberitakan sebelumnya, polisi akan mengejar para pelaku penyebar hoaks di media sosial yang menginformasikan bahwa organ hilang pada mayat Delis saat kali pertama ditemukan oleh polisi.
Soalnya, informasi tidak benar itu telah meresahkan masyarakat dan membuat khawatir para orangtua dengan kejadian tersebut.
Kasus ini bermula saat warga Cilembang, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, digegerkan dengan temuan sesosok mayat perempuan tersembunyi di gorong-gorong depan gerbang sekolahnya di SMPN 6 Tasikmalaya, Senin (27/1/2020) sore.
Tim Unit Identifikasi atau Inafis Polres Tasikmalaya Kota berhasil mengevakuasi jenazah yang tersembunyi tersebut dengan cara membongkar tembok beton saluran drainase.
Mayat tersebut saat ditemukan masih berseragam lengkap pakaian pramuka dan berkerudung. Di samping jasadnya, ditemukan tas sekolah berisi identitas serta buku-buku sekolah.
Dalam buku-buku di tas berwarna pink dekat mayat tersebut tertera nama korban adalah Delis Sulistina, salah satu siswi Kelas VII D SMPN 6 Tasikmalaya.
Sampai hari ini, polisi masih menunggu hasil otopsi oleh Tim Forensik Polda Jawa Barat dan telah memeriksa 9 orang saksi untuk mengungkap misteri kematian siswi SMP di Tasikmalaya tersebut.