Pengakuan Nenek Hilang di Hutan: Makan Daun-Ditemani 'Gadis Baju Merah'
Cianjur - Ipah ditemukan oleh warga di area hutan Cianjur setelah sempat hilang selama lima hari. Nenek berusia 66 tahun itu selamat, meski kakinya memar dan bengkak. Titik hilang dan lokasi ditemukannya Ipah itu berjarak 17 kilometer.
Ada pengakuan tak biasa disampaikan nenek renta tersebut selama bertahan hidup di hutan. Orang-orang terkejut mendengar cerita beraroma mistis ini.
Kejadian bermula saat Ipah, pada Selasa (14/1), pergi ke hutan di Kampung Pisitan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk memperbaiki selang air yang diduga tersumbat. Setelah itu, warga Desa Campakamulya tersebut tak kunjung pulang ke rumahnya dan dipastikan hilang.
Pada Minggu (19/1), Ipah kembali berjumpa keluarga. Pemburu burung menemukannya di kawasan hutan Cijampang, Kecamatan Pagelaran berjarak 17 kilometer dari Titik hilang. Ipah berkisah kepada keluarga dan kepala desa saat lima hari di hutan. Nenek ini mengaku ditemani 'gadis baju merah'.
"Pengakuannya begitu, ada perempuan berbaju merah yang sudah agak dewasa menuntunnya untuk terus berjalan. Katanya mau dibawa ke kota, tapi ternyata malah masuk semakin ke dalam di kawasan hutan itu," ucap Pjs Kepala Desa Campakamulya Asep Suherman yang menceritakan penuturan nenek Ipah saat dihubungi detikcom via sambungan telepon, Senin (20/1/2020).
Ipah mengaku hanya beristirahat duduk di jalan setapak area hutan. Selama berada di hutan, Ipah menyebut 'gadis baju merah' itu tak memberinya makan dan minum.
Ipah terpaksa memakan dedaunan yang ditemuinya selama perjalanan tersebut untuk bertahan hidup. "Katanya begitu, nemu pucuk tanaman atau dedaunan. Seperti pohpohan," tutur Asep.
Pada hari keenam, Ipah mengaku tiba-tiba terjatuh dan setelah itu tubuhnya tergeletak di hutan Cijampang.
Pemburu burung yang melintasi kawasan itu menemukan Ipah seorang diri. "Kami pun langsung menjemput begitu dapat informasi nenek Ipah ditemukan di Pagelaran," kata Asep.
Selama Ipah hilang, Asep dan warga lainnya mengalami kesulitan saat melakukan pencarian. Sebab kawasan perbukitan di hutan itu kondisinya terjal. Untuk sampai ke bukit berikutnya, ada tebing yang curam.
"Bagi kami saja sudah sulit, apalagi untuk nenek Ipah yang sudah lanjut usia. Makanya ini juga jadi pertanyaan, dan dipercaya warga nenek Ipah itu dibawa oleh makhluk gaib," ujarnya.
Terlepas dari itu semua. Asep bersyukur Ipah kembali kepada keluarganya dengan keadaan selamat. "Setelah saya ngobrol dengan warga pun memang warga mempercayai di kawasan hutan itu ada hal mistisnya. Tapi terpenting saat ini nenek Ipah sudah pulang, dan kami akan terus pantau soal kondisi kesehatannya," tutur Asep menambahkan.
Ipah terbaring lemas di rumahnya setelah enam hari hilang di dalam hutan. (Foto: dok.Pjs Kades Campaka Mulya) |
Ada pengakuan tak biasa disampaikan nenek renta tersebut selama bertahan hidup di hutan. Orang-orang terkejut mendengar cerita beraroma mistis ini.
Kejadian bermula saat Ipah, pada Selasa (14/1), pergi ke hutan di Kampung Pisitan, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, untuk memperbaiki selang air yang diduga tersumbat. Setelah itu, warga Desa Campakamulya tersebut tak kunjung pulang ke rumahnya dan dipastikan hilang.
Pada Minggu (19/1), Ipah kembali berjumpa keluarga. Pemburu burung menemukannya di kawasan hutan Cijampang, Kecamatan Pagelaran berjarak 17 kilometer dari Titik hilang. Ipah berkisah kepada keluarga dan kepala desa saat lima hari di hutan. Nenek ini mengaku ditemani 'gadis baju merah'.
"Pengakuannya begitu, ada perempuan berbaju merah yang sudah agak dewasa menuntunnya untuk terus berjalan. Katanya mau dibawa ke kota, tapi ternyata malah masuk semakin ke dalam di kawasan hutan itu," ucap Pjs Kepala Desa Campakamulya Asep Suherman yang menceritakan penuturan nenek Ipah saat dihubungi detikcom via sambungan telepon, Senin (20/1/2020).
Ipah mengaku hanya beristirahat duduk di jalan setapak area hutan. Selama berada di hutan, Ipah menyebut 'gadis baju merah' itu tak memberinya makan dan minum.
Ipah terpaksa memakan dedaunan yang ditemuinya selama perjalanan tersebut untuk bertahan hidup. "Katanya begitu, nemu pucuk tanaman atau dedaunan. Seperti pohpohan," tutur Asep.
Pada hari keenam, Ipah mengaku tiba-tiba terjatuh dan setelah itu tubuhnya tergeletak di hutan Cijampang.
Pemburu burung yang melintasi kawasan itu menemukan Ipah seorang diri. "Kami pun langsung menjemput begitu dapat informasi nenek Ipah ditemukan di Pagelaran," kata Asep.
Selama Ipah hilang, Asep dan warga lainnya mengalami kesulitan saat melakukan pencarian. Sebab kawasan perbukitan di hutan itu kondisinya terjal. Untuk sampai ke bukit berikutnya, ada tebing yang curam.
"Bagi kami saja sudah sulit, apalagi untuk nenek Ipah yang sudah lanjut usia. Makanya ini juga jadi pertanyaan, dan dipercaya warga nenek Ipah itu dibawa oleh makhluk gaib," ujarnya.
Terlepas dari itu semua. Asep bersyukur Ipah kembali kepada keluarganya dengan keadaan selamat. "Setelah saya ngobrol dengan warga pun memang warga mempercayai di kawasan hutan itu ada hal mistisnya. Tapi terpenting saat ini nenek Ipah sudah pulang, dan kami akan terus pantau soal kondisi kesehatannya," tutur Asep menambahkan.