Viral, Lautan Massa Demo di Hong Kong 'Terbelah' Demi Ambulans

Hong Kong - Aksi demonstran antipemerintah di Hong Kong saat membukakan jalan untuk ambulans viral di media sosial. Aksi mereka menuai pujian.

Sejumlah demonstran yang diklaim mencapai 2 juta orang membanjiri jalanan Hong Kong pada Minggu (16/6) waktu setempat. Mereka memprotes rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi dan menuntut mundur pemimpin Hong Kong, Carrie Lam.

Salah satu jalan yang 'tertutup' massa adalah Harcourt Road dekat Central Government Complex. Lautan massa itu lalu 'terbelah' ketika para demonstran membuka jalur bagi sebuah ambulans yang lewat.

Seperti dilansir The Straits Times, Senin (17/6/2019), video momen itu ramai beredar di Twitter dan Facebook. Media lokal menyebut ambulans itu dipanggil sekitar pukul 21.00 waktu setempat setelah ada demonstran yang pingsan.


Di Twitter, aksi demonstran yang membuka jalan untuk ambulans itu menuai pujian. Seorang netizen menyebutnya sebagai 'momen paling indah di Hong Kong'. Ada pula yang membandingkan kejadian itu dengan terbelahnya Laut Merah seperti tertulis di Alkitab.


Anggota parlemen Hong Kong, Raymond Chan juga mengunggah video serupa di Causeway Bay. Video itu menunjukkan para demonstran menunggu dengan sabar saat ambulans sedang melintas di antara mereka.

"Warga Hong Kong adalah pengunjuk rasa paling tertib di dunia. Mereka membuka jalan hanya dalam beberapa detik untuk ambulans di Causeway Bay," tulisnya di Twitter.


Sementara itu seperti dilansir AFP, penyelenggara aksi mengklaim ada 2 juta demonstran yang ikut berunjuk rasa kali ini. Angka dari penyelenggara unjuk rasa, Civil Human Rights Front, itu tidak diverifikasi secara independen. Namun dikonfirmasikan sebagai unjuk rasa terbesar dalam sejarah Hong Kong. Pihak kepolisian memberikan angka lebih rendah, yakni hanya 338 ribu orang yang ikut unjuk rasa.

Unjuk rasa kali ini digelar oleh warga Hong Kong setelah pemimpin Hong Kong, Carrie Lam mengumumkan penangguhan pembahasan RUU ekstradisi yang akan mengizinkan ekstradisi ke China daratan. Keputusan Lam untuk menunda pembahasan RUU ekstradisi hingga waktu tak terbatas, ditambah permintaan maaf yang disampaikannya kepada publik, tidak membuat para demonstran menghentikan aksi demo mereka.