Korban Ngaku Keracunan di Demo Bawaslu Tak Datang Saat Dipanggil Polisi

Jakarta - Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta investigasi terkait adanya beberapa orang yang diduga keracunan saat demo di depan kantor Bawaslu beberapa waktu lalu. Bagaimana tanggapan polisi?

Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan mengatakan, informasi terkait dugaan adanya korban keracunan itu sudah viral pascademo, tepatnya Sabtu (11/5) lalu. Polisi saat itu langsung mengecek ke RSCM untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.

"Kan hari Jumat itu, 'kan demo di Bawaslu terus ramai viralnya malam dan besoknya Sabtu saya mengecek ke RSCM," kata Kombes Harry saat dihubungi detikcom, Jumat (17/5/2019).

Hasil pengecekan polisi ke rumah sakit, diketahui sebagian telah pulang dan hanya tinggal satu orang yang masih dirawat di RSCM. Setelah korban pulang, polisi memanggil korban tersebut untuk dimintai keterangan.

"Sudah dipanggil, tetapi korban tidak datang," imbuhnya.

Sampai saat ini, polisi belum bisa memastikan apakah para korban betul mengalami keracunan. Polisi juga belum bisa memastikan dari mana makanan yang dikonsumsi para korban yang kemudian mengalami keracunan itu.

"Kita nggak tahu itu dari mereka semua, kan itu butuh proses, perlu dimintai keterangan juga," tuturnya.

Sebelumnya, Fadli Zon menerima kedatangan seorang korban yang mengaku keracunan makanan saat ikut demo di depan kantor Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Jumat (10/5) lalu. Sejumlah perwakilan dokter juga hadir dalam pertemuan itu.

"Ada kawan-kawan dari dokter dan juga ada yang menjadi salah seorang korban menyampaikan. Korban dalam hal ini adalah korban keracunan ketika peristiwa di Bawaslu ada sejumlah orang yang keracunan ya," ujar Fadli seusai pertemuan yang digelar di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (17/5/2019).

Menanggapi laporan ini, Fadli meminta dilakukan investigasi untuk menindak pelaku atas upaya pembunuhan.

"Ini perlu diinvestigasi, pelakunya memberikan yang diduga makanan yang beracun dan saya kira kalau ini benar, pelakunya harus ditindak. Karena ini upaya pembunuhan atau racun itu berbahaya, fatal kan sangat bisa menyebabkan orang bisa meninggal keracunan seperti ini," sebut dia.