Supaya Istri Lebih Bergairah, Pasangan di Brebes Ancam Santet ABG untuk di ajak Threesome
Brebes - Pasangan suami istri (pasutri) di Brebes tega mengurung dan memaksa gadis remaja untuk melakukan threesome di Brebes. Polisi mengungkap korban berada di bawah ancaman pelaku, mulai dari ditakuti santet hingga jenglot.
"Dia mengancam korban dan keluarganya akan disantet jika melaporkan kejadian ini," ujar Kapolsek Bumiayu AKP Adiel Arieto saat dihubungi wartawan, Rabu (19/2).
Tak hanya itu, pasutri bernama Sarkum (51) dan Siti Saefuroh alias Puroh (29) ini juga menakut-nakuti korban dengan menunjukkan jenglot.
"Bahkan, untuk menakuti korban, tersangka menunjukkan jenglot, salah satu media untuk menyantet orang," lanjut Adiel.
Adiel menjelaskan peristiwa itu bermula pada Kamis (6/2). Korban saat itu dimintai bantuan oleh Puroh untuk membantu suaminya, Sarkum. Namun Puroh tidak menjelaskan kepada korban bantuan apa yang dia maksud.
"Saat itu korban tidak diberi tahu harus melakukan apa untuk membantu Sarkum. Korban selanjutnya diiming-imingi uang Rp 5 juta," terang Adiel.
Namun, saat mengikuti pelaku, korban malah disekap selama berhari-hari dan dipaksa melakukan threesome. Korban yang sempat dilepaskan oleh pelaku pun tak berani kabur karena ketakutan.
"Korban ini tidak berani melapor karena diancam akan disantet oleh dua pelaku. Sarkum itu seorang dukun," ungkap Adiel.
"Selama sepuluh hari disekap, dari 6-16 Februari. Beberapa kali dilepas karena sekolah, terus disekap lagi, terakhir (korban melarikan diri) keluar 16 Februari," bebernya.
Pasutri tersebut telah ditangkap polisi pada Senin (17/2) dan kini keduanya sudah ditahan di Mapolres Brebes.
Alasan Pasutri
"Puroh (istri Sarkum) ingin threesome dengan alasan agar lebih bergairah," kata Kapolsek Bumiayu AKP Adiel Ariesto saat dihubungi via telepon, Selasa (19/2/2020).
Adiel menjelaskan peristiwa itu bermula pada Kamis (6/2). Korban saat itu dimintai bantuan oleh Puroh untuk membantu suaminya, Sarkum. Namun Puroh tidak menjelaskan kepada korban bantuan apa yang dia maksud.
"Saat itu korban tidak diberi tahu harus melakukan apa untuk membantu Sarkum. Korban selanjutnya diiming-imingi uang Rp 5 juta," terang Adiel.
Korban lalu diajak pelaku yang dikenalnya itu ke sebuah rumah kosong. Namun, saat dituruti masuk ke rumah kosong itu, para pelaku nekat melakukan aksi kejinya terhadap korban.
"Dia mengancam korban dan keluarganya akan disantet jika melaporkan kejadian ini," ujar Kapolsek Bumiayu AKP Adiel Arieto saat dihubungi wartawan, Rabu (19/2).
Tak hanya itu, pasutri bernama Sarkum (51) dan Siti Saefuroh alias Puroh (29) ini juga menakut-nakuti korban dengan menunjukkan jenglot.
"Bahkan, untuk menakuti korban, tersangka menunjukkan jenglot, salah satu media untuk menyantet orang," lanjut Adiel.
Adiel menjelaskan peristiwa itu bermula pada Kamis (6/2). Korban saat itu dimintai bantuan oleh Puroh untuk membantu suaminya, Sarkum. Namun Puroh tidak menjelaskan kepada korban bantuan apa yang dia maksud.
"Saat itu korban tidak diberi tahu harus melakukan apa untuk membantu Sarkum. Korban selanjutnya diiming-imingi uang Rp 5 juta," terang Adiel.
Namun, saat mengikuti pelaku, korban malah disekap selama berhari-hari dan dipaksa melakukan threesome. Korban yang sempat dilepaskan oleh pelaku pun tak berani kabur karena ketakutan.
"Korban ini tidak berani melapor karena diancam akan disantet oleh dua pelaku. Sarkum itu seorang dukun," ungkap Adiel.
"Selama sepuluh hari disekap, dari 6-16 Februari. Beberapa kali dilepas karena sekolah, terus disekap lagi, terakhir (korban melarikan diri) keluar 16 Februari," bebernya.
Pasutri tersebut telah ditangkap polisi pada Senin (17/2) dan kini keduanya sudah ditahan di Mapolres Brebes.
Alasan Pasutri
"Puroh (istri Sarkum) ingin threesome dengan alasan agar lebih bergairah," kata Kapolsek Bumiayu AKP Adiel Ariesto saat dihubungi via telepon, Selasa (19/2/2020).
Adiel menjelaskan peristiwa itu bermula pada Kamis (6/2). Korban saat itu dimintai bantuan oleh Puroh untuk membantu suaminya, Sarkum. Namun Puroh tidak menjelaskan kepada korban bantuan apa yang dia maksud.
"Saat itu korban tidak diberi tahu harus melakukan apa untuk membantu Sarkum. Korban selanjutnya diiming-imingi uang Rp 5 juta," terang Adiel.
Korban lalu diajak pelaku yang dikenalnya itu ke sebuah rumah kosong. Namun, saat dituruti masuk ke rumah kosong itu, para pelaku nekat melakukan aksi kejinya terhadap korban.