Mbah Rois Penyelamat Siswa SMPN 1 Turi Sumbangkan Uang Penghargaannya
Sleman - Sudiro atau Mbah Rois (71) berhasil menyelamatkan puluhan siswa SMPN 1 Turi yang hanyut saat kegiatan susur Sungai Sempor, Jumat (21/2). Aksi heroiknya pun diganjar penghargaan oleh pemerintah.
Kementerian Sosial memberi Mbah Rois sertifikat dan uang sebesar Rp 10 juta. Lalu akan dipakai untuk apa uang itu?
"Uang ini saya bagikan dan saya sumbangkan untuk kegiatan RT, membangun masjid, dan untuk warga yang membutuhkan," ungkap Mbah Rois di kantor Tagana, Sleman, Selasa (25/2/2020).
Mbah Rois justru mengaku merasa berat untuk menerima penghargaan tersebut. Menurutnya ada banyak warga yang terlibat untuk membantu proses evakuasi.
"Yang kerja itu bukanya saya, tapi masyarakat semua, kebetulan yang tercatat cuma saya dan Kodir. Lha ini kalau nanti warga tahu yang kerja banyak tapi yang dapat (penghargaan) saya. Ini yang berat di situ, saya itu ikhlas demi keselamatan anak," ucap Mbah Rois.
Bukan hanya Mbah Rois, Kodir juga mengaku tidak mengharapkan penghargaan ini. Dia mengaku menolong siswa yang hanyut karena dorongan kemanusiaan dan rasa tolong menolong.
"Ngga sanggup saya sebenarnya menerima ini. Niatnya kan karena kemanusiaan," ungkap Kodir.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Rachmat Koesnadi mengungkap, pemerintah mengapresiasi tekad Mbah Rois dan Kodir menyelamatkan para korban.
Dia menyebut aksi heroik keduanya telah mencegah jatuhnya korban lebih banyak.
"Kami sangat mengapresiasi kerja kemanusiaan teman- teman semua, khususnya kepada Mas Kodir dan Mbah Rois. Kalau tidak ada mereka, mungkin korban bisa lebih. Terima kasih banyak, Pak," ucapnya.
Kemensos juga mengapresiasi seluruh petugas maupun relawan yang terlibat dalam seluruh operasi penyelamatan maupun evakuasi para siswa SMPN 1 Turi, Sleman.
"Jadi kami juga mengapresiasi untuk Tagana yang bertugas saat kejadian dan yang menemukan 10 jenazah korban itu," ucap Rachmat.
Kementerian Sosial memberi Mbah Rois sertifikat dan uang sebesar Rp 10 juta. Lalu akan dipakai untuk apa uang itu?
"Uang ini saya bagikan dan saya sumbangkan untuk kegiatan RT, membangun masjid, dan untuk warga yang membutuhkan," ungkap Mbah Rois di kantor Tagana, Sleman, Selasa (25/2/2020).
Mbah Rois justru mengaku merasa berat untuk menerima penghargaan tersebut. Menurutnya ada banyak warga yang terlibat untuk membantu proses evakuasi.
"Yang kerja itu bukanya saya, tapi masyarakat semua, kebetulan yang tercatat cuma saya dan Kodir. Lha ini kalau nanti warga tahu yang kerja banyak tapi yang dapat (penghargaan) saya. Ini yang berat di situ, saya itu ikhlas demi keselamatan anak," ucap Mbah Rois.
Bukan hanya Mbah Rois, Kodir juga mengaku tidak mengharapkan penghargaan ini. Dia mengaku menolong siswa yang hanyut karena dorongan kemanusiaan dan rasa tolong menolong.
"Ngga sanggup saya sebenarnya menerima ini. Niatnya kan karena kemanusiaan," ungkap Kodir.
Diberitakan sebelumnya, Direktur Perlindungan Sosial Korban Bencana Alam Kemensos RI Rachmat Koesnadi mengungkap, pemerintah mengapresiasi tekad Mbah Rois dan Kodir menyelamatkan para korban.
Dia menyebut aksi heroik keduanya telah mencegah jatuhnya korban lebih banyak.
"Kami sangat mengapresiasi kerja kemanusiaan teman- teman semua, khususnya kepada Mas Kodir dan Mbah Rois. Kalau tidak ada mereka, mungkin korban bisa lebih. Terima kasih banyak, Pak," ucapnya.
Kemensos juga mengapresiasi seluruh petugas maupun relawan yang terlibat dalam seluruh operasi penyelamatan maupun evakuasi para siswa SMPN 1 Turi, Sleman.
"Jadi kami juga mengapresiasi untuk Tagana yang bertugas saat kejadian dan yang menemukan 10 jenazah korban itu," ucap Rachmat.