Warga Sidoarjo Asyik Cangkrukan, 1 Tewas, Empat Luka
Sidoarjo - Warga Desa Prasung Kecamatan Buduran, Sidoarjo tewas tersambar petir, saat nongkrong (cangkrukan) bersama dengan teman-temannya. M.Rokhim, (35) tewas seketika, sementara 4 temannya luka.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, Minggu (19/1/2020).
Kanit Reskrim Polsekta Buduran Ipda Nanang Mulyono, membenarkan adanya musibah warga disambar petir. Saat itu korban bersama empat temannya yang sedang cangkruan.
"Memang benar ada warga yang meninggal dunia lantaran di sambar petir," kata Nanang kepada detikcom saat dihubungi, Senin (20/1/2020).
Nanang menambahkan, menurut cerita dari ke empat teman korban, kejadian tersebut sangat singkat. Kelima orang sedang asyik cangkruan, kemudian turun hujan tidak terlalu deras. Tiba-tiba terdengar petir menyambar, dalam hitungan detik korban langsung jatuh.
"Setelah ditolong keempat temannya, dilihat korban sudah meninggal dunia. Di tubuh korban ada luka lubang di pundak kanan korban bekas tersambar petir," tambah Nanang.
Dia menjelaskan, satu teman korban yang bernama Desi Puspita (25) menderita luka lecet di tangan kiri dan paha. Sedangkan tiga teman lainnya yakni Robin, Sularsih, dan Warso tidak mengalami luka apapun. Dari hasil kesepakatan dari pihak keluarga menginginkan bahwa itu merupakan musibah.
"Ahkirnya, keluarga korban menyadari bahwa kematian korban dikarenakan musibah. Dan tidak menuntut siapapun atas kejadian tersebut dibelakang hari. Ahkirnya korban dimakamkan di TPU setempat," jelas Nanang. (fat/fat)
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, Minggu (19/1/2020).
Kanit Reskrim Polsekta Buduran Ipda Nanang Mulyono, membenarkan adanya musibah warga disambar petir. Saat itu korban bersama empat temannya yang sedang cangkruan.
"Memang benar ada warga yang meninggal dunia lantaran di sambar petir," kata Nanang kepada detikcom saat dihubungi, Senin (20/1/2020).
Nanang menambahkan, menurut cerita dari ke empat teman korban, kejadian tersebut sangat singkat. Kelima orang sedang asyik cangkruan, kemudian turun hujan tidak terlalu deras. Tiba-tiba terdengar petir menyambar, dalam hitungan detik korban langsung jatuh.
"Setelah ditolong keempat temannya, dilihat korban sudah meninggal dunia. Di tubuh korban ada luka lubang di pundak kanan korban bekas tersambar petir," tambah Nanang.
Dia menjelaskan, satu teman korban yang bernama Desi Puspita (25) menderita luka lecet di tangan kiri dan paha. Sedangkan tiga teman lainnya yakni Robin, Sularsih, dan Warso tidak mengalami luka apapun. Dari hasil kesepakatan dari pihak keluarga menginginkan bahwa itu merupakan musibah.
"Ahkirnya, keluarga korban menyadari bahwa kematian korban dikarenakan musibah. Dan tidak menuntut siapapun atas kejadian tersebut dibelakang hari. Ahkirnya korban dimakamkan di TPU setempat," jelas Nanang. (fat/fat)