Polisi Amankan Perempuan yang Otaki Perusakan Musala di Sulut

Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Daerah Sulawesi Utara (Polda Sulut) membenarkan kasus perusakan Balai Pertemuan Umat Muslim di sebuah perumahan, di Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Polisi telah mengamankan seorang perempuan berinisial Y.

"Sampai tadi siang kita sudah mengamankan perempuan berinisial Y, yang diduga sebagai provokator," ujar Kabid Humas Polda Sulut Komisaris Besar Jules Abast kepada CNNIndonesia.com, Kamis (30/1).

Jules menjelaskan perusakan Balai Pertemuan Umat Muslim yang dijadikan tempat ibadah itu terjadi kemarin, Rabu (29/1) malam. Menurutnya, bangunan itu bukan sebuah musala melainkan balai pertemuan.

Namun, warga muslim di perumahan tersebut menggunakannya untuk ibadah semalam. Pihak kepolisian menduga ada kesalahpahaman sehingga terjadi aksi main hakim sendiri yang dilakukan oleh sejumlah warga lainnya.

"Sehingga terjadilah debat antara warga. Ini jadi sebenarnya sesama warga di perumahan tersebut. Sehingga terjadi perusakan balai pertemuan tersebut," ujarnya.

Jules mengatakan saat ini Balai Pertemuan Umat Muslim itu telah ditutup sementara, sembari dilakukan perbaikan. Kondisi di sekitar lokasi kejadian juga sudah kondusif setelah aparat kepolisian turun ke lapangan melakukan pengamanan.

"Akan dibangun kembali, akan diperbaiki balai pertemuan tersebut, dilakukan oleh warga dan dibantu pihak kepolisian maupun rekan-rekan TNI," tuturnya.

Jules menyatakan bahwa Polda Sulut dan Polres Minahasa Utara sudah membentuk tim untuk melakukan penyelidikan dan penyidikan aksi pengerusakan tersebut. Ia menyebut akan mendalami keterangan dari Y yang sudah diamankan siang tadi.

"Nanti tentunya hasil penyelidikan, pemeriksaan secara intensif akan membuktikan apakah dia warga lokal atau memang dia memprovokasi warga," ujarnya.

Sebelumnya, beredar video yang menggambarkan sekelompok orang berikat kepala merah melakukan perusakan terhadap sebuah bangunan. Belasan orang itu merusak tembok dan menurunkan bilik yang ada di dalam bangunan.

Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa'adi mengatakan sudah menonton video tersebut. Namun, kata dia, perlu dipastikan dulu kejadian itu ke Kantor Kemenag Kabupaten Minahasa Utara.

"Saya sendiri belum mendapatkan informasi yang pasti terkait asal-muasal, asal mula kejadiannya. Jadi akan meminta penjelasan dari kantor kementerian agama setempat untuk memastikan kejadian ini dapat ditangani dengan baik," kata Zainut kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (30/1).