Remaja Aksi 22 Mei Bawa Surat 'Diwakafkan untuk Agama-Negara'

Bandung - Belasan remaja di Sukabumi yang berniat berangkat ke Jakarta untuk aksi 22 Mei dicegah polisi, Selasa (21/5) tengah malam. Saat digeledah aparat, salah satu remaja kedapatan membawa kertas surat dengan tulisan 'Diwakafkan untuk agama dan negara'.

Saat ini mereka masih menjalani pendalaman pemeriksaan dan pembinaan oleh polisi. "Ada empat belas orang, mereka menumpang truk dengan tujuan Jakarta untuk ikut aksi hari ini. Mereka diamankan malam tadi oleh anggota yang melakukan penyekatan di SPBG Benda, Cicurug," kata Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi melalui sambungan telepon, Rabu (22/5/2019).

Belasan orang yang diamankan rata-rata masih berusia belasan tahun. Inisial mereka masing-masing An, Lat, MCA, Ne, Sa, Er, He, Mj, Mi, Le, Al, Alf, Ban dan Mr.

"Mereka masih kita periksa, masih kita berikan pengarahan pembinaan. Kalau memang ada unsur-unsur pidana mungkin kita akan akan proses secara hukum," ujar Nasriadi.

Nasriadi membenarkan soal adanya surat tersebut. Berikut isi tulisan (redaksi edit bagian nama dan nomor ponsel) dalam sobekan kertas yang dikantongi seorang remaja:

Nama : MRR (Diinisialkan)
Umur : 17 Tahun
Agama : Islam
Status : Santri */ masih dalam keadaan duduk di sekolah. 

Alamat lengkap : Lahir Bandung Kecamatan Cikalong wetan Desa Cisomang Barat. 19 Maret 2001 RT 3 RW 10 Provinsi Jawa barat. 

Nama ortu : N (ibu) dan D (bapak).
No Hp : 0838224xxxxx (disamarkan).
nama FB : -
Nama teman Dekat : Ramli slangker/Rizki santri, Ustad Jejen (Uje) atau Udan.

*TTD*
diwakafkan untuk agama dan Negara.

Polisi belum bicara lebih jauh soal tujuan seorang remaja itu membawa surat 'Diwakafkan untuk agama dan Negara'. "Sebagian dari mereka menggunakan kaus ormas. Saat kita geledah, pada
badan dan barang bawaan ada selembar kertas yang berisi tulisan identitas, alamat, dan tulisan 'diwakafkan untuk agama dan negara'," tutur Nasriadi.

Hingga pagi menjelang siang, polisi masih menyekat di beberapa titik untuk mencegah peserta aksi 22 Mei. Penyekatan ini melibatkan ratusan personel gabungan. Lokasi penyekatan itu antara lain perbatasan Sukabumi-Bogor, stasiun dan tempat pemberhentian angkutan umum.

Polisi Lepas Remaja Pembawa Surat

Remaja pria tersebut dilepas polisi usai menjalani pemeriksaan.

Mrr dilepas bersama 13 orang temannya yang juga diamankan polisi saat menumpang truk di SPBG Benda, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (21/5) malam. Mereka tidak terindikasi dengan aktivitas terorisme.

Soal surat berisi identitas dan tulisan soal wakaf tersebut hanya perbuatan iseng Mrr. Kapolres Sukabumi, AKBP Nasriadi menyebut Mrr berstatus sebagai santri salah satu pondok pesantren di Sukabumi.

"Dia baru nyantri selama satu bulan, sudah kita serahkan kepada pihak pesantren. Kita juga berikan pengertian kepada yang bersangkutan agar tidak mudah terpengaruh ajakan atau ajaran-ajaran yang tidak sesuai dengan Islam," tutur Nasriadi, Rabu (22/5/2019).

Berkaitan surat yang dibawanya, Mrr mengaku tulisan itu hanya untuk menandakan identitasnya kalau terjadi sesuatu di Jakarta. Mrr dan remaja lainnya itu hendak ke Jakarta untuk aksi 22 Mei.

"Dia berdalih tidak punya KTP, makanya dia tulis lengkap identitas, nama orang tua, alamat dan teman-teman dekatnya. Kalau untuk tulisan itu, dia sebut hanya iseng-iseng saja," ujar Nasriadi.